Jumat, 26 Juni 2015

[039] Az Zumar Ayat 021

««•»»
Surah Az Zumar 21

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ
««•»»
alam tara anna allaaha anzala mina alssamaa-i maa-an fasalakahu yanaabii'a fii al-ardhi tsumma yukhriju bihi zar'an mukhtalifan alwaanuhu tsumma yahiiju fataraahu mushfarran tsumma yaj'aluhu huthaaman inna fii dzaalika ladzikraa li-ulii al-albaabi
««•»»
Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
««•»»
Have you not seen that Allah sends down water from the sky, then He conducts it through the ground as springs. Then with it He brings forth crops of diverse hues. Then they wither and you see them turn yellow. Then He turns them into chaff. There is indeed an admonition in that for those who possess intellect.
««•»»

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan manusia memikirkan salah satu dari suatu proses kejadian di alam ini. yaitu proses turunnya hujan dan tumbuhnya tanam-tanaman di permukaan bumi ini. Kalau diperhatikan seakan-akan kejadian itu merupakan suatu siklus yang dimulai pada suatu titik-titik dalam suatu lingkaran, dimulai dari adanya sesuatu, kemudian berkembang menjadi besar, kemudian tua, kemudian meninggal atau tiada. kemudian mulai pula suatu kejadian yang baru lagi dan begitulah seterusnya sampai kepada suatu masa yang ditentukan Allah, yaitu masa berakhirnya kejadian alam ini.

Contohnya ialah air hujan yang turun dari langit menyirami permukaan bumi, sehingga bumi yang semulanya tandus dan kering, menjadi basah dan berair. Air hujan itu sebagian disimpan di dalam bumi dengan adanya akar pohon-pohonan yang ada di hutan-hutan kemudian meresap ke dalam bumi, merupakan persediaan air bagi manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan makhluk Tuhan yang lain di masa musim kemarau nanti. Pada bumi yang gundul dan tandus, sebahagian besar dari air hujan itu tidak dapat ditahan oleh bumi. Air itu langsung mengalir ke laut yang kadang-kadang berupa banjir besar yang menjadi malapetaka bagi manusia. Adakalanya air itu langsung dimanfaatkan oleh manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Maka tumbuhlah tumbuh-tumbuhan, sejak dari benih kemudian menjadi besar, berbunga yang beraneka warna, berbuah, kemudian mati, untuk tumbuh lagi. Buahnya bermanfaat bagi manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Ada yang dimakan, ada pula yang diolah untuk keperluan-keperluan lain.\

Daun tumbuh-tumbuhan yang gugur kemudian menjadi hancur bersama tanah dapat menjadi pupuk bagi bagi tanam-tanaman yang lain.

Demikianlah, dari turunnya hujan, tumbuhlah tumbuh-tumbuhan dan berkembang-biaknya binatang ternak dan sebagainya, manusia memperoleh nikmat yang tiada taranya, sejak dari nikmat berupa makanan dan minuman, juga nikmat yang berupa perasaan, seperti perasaan senang dan gembira melihat pemandangan yang indah di pegunungan yang diliputi oleh pohon-pohonan, perasaan senang melihat bunga yang sedang mekar, air yang mengalir di sungai, bunyi burung yang merdu diselingi dengan bunyi tetesan air yang jatuh dari atas tebing batu, binatang ternak yang makan di padang rumput yang sedang menghijau.

Jika dilihat proses air yang mengalir ke laut, maka air itu menguap oleh terik panas matahari, kemudian menjadi awan yang bergumpal, dihalau kembali oleh angin ke suatu tempat sehingga menurunkan hujan.

Proses kejadian yang demikian itu menjadi bahan renungan bagi orang yang mau menggunakan pikirannya. Tentu ada Zat Yang Maha Kuasa Yang mengatur semuanya itu, sehingga segala sesuatu terjadi dengan teratur dan rapi. Tidak mungkin manusia yang melakukannya. Yang melakukan semua itu tentulah zat Yang berhak disembah dan ditaati segala perintah-Nya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Apakah kamu tidak memperhatikan) maksudnya tidak mengetahui (bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diatur-Nya menjadi sumber-sumber) yakni, dia memasukkan air itu ke tempat-tempat yang dapat menjadi sumber air (di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering) menjadi layu dan kering (lalu kamu melihatnya) sesudah hijau menjadi (kekuning-kuningan kemudian dijadikan-Nya hancur berderai) yakni rontok (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran) peringatan (bagi orang-orang yang mempunyai akal) bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran darinya untuk menyimpulkan keesaan dan kekuasaan Allah swt.
««•»»
Have you not seen, realised, that God sends down water from the heaven, then conducts it as springs, making it enter points of springs, in the ground? Then with it He brings forth crops of diverse hues. Then they wither, they become dried-out, and you see them, for example, after having been green, turning yellow. Then He turns them into chaff. Truly in that there is a reminder for people of pith, possessors of intellect, by which they may be reminded, for it is an indication of God’s Oneness and His power.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 20][AYAT 22]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
21of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=21&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:21

[039] Az Zumar Ayat 020

««•»»
Surah Az Zumar 20

لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَعْدَ اللَّهِ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَادَ
««•»»
laakini alladziina ittaqaw rabbahum lahum ghurafun min fawqihaa ghurafun mabniyyatun tajrii min tahtihaa al-anhaaru wa'da allaahi laa yukhlifu allaahu almii'aada
««•»»
Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.
««•»»
But as for those who are wary of their Lord, for them there will be lofty abodes with [other] lofty abodes built above them, with streams running beneath them —a promise of Allah. Allah does not break His promise.
««•»»

Pada ayat ini diulangi lagi perbuatan-perbuatan yang diridai Allah, yaitu segala perbuatan takwa, perbuatan wajib, dan sunat. Orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan tersebut akan ditempatkan nanti di dalam surga di dalam kamar-kamar yang ada di dalamnya terdapat segala macam yang mereka ingini dengan taman-taman yang indah yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.

Itulah janji Allah SWT kepada setiap orang yang beriman dan bertakwa. Janji itu adalah janji yang benar, tidak akan di mungkiri sedikitpun, karena Allah SWT tidak akan memungkiri janji-Nya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Rabbnya) yaitu bertakwa melalui jalan taat kepada-Nya (mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi, di bawahnya mengalir sungai-sungai) artinya sungai-sungai yang mengalir, baik di bawah tempat-tempat yang teratas maupun di tempat-tempat yang terbawah (sebagai janji Allah) lafal Wa`dallaahi dinashabkan oleh Fi`il yang diperkirakan keberadaannya pada sebelumnya (Allah tidak akan memungkiri janji-Nya) atau mengingkarinya.
««•»»
But as for those who fear their Lord, and therefore obey Him — for them there will be lofty abodes with [other] lofty abodes built above them, with rivers flowing beneath them, that is, beneath [both] the upper and the lower abodes — a promise of God (wa‘da’Llāhi, in the accusative because of an implied verb governing it). God does not fail the tryst, [He does not break] His promise.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 19][AYAT 21]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
20of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:20

[039] Az Zumar Ayat 019

««•»»
Surah Az Zumar 19

أَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِ أَفَأَنْتَ تُنْقِذُ مَنْ فِي النَّارِ
««•»»
afaman haqqa 'alayhi kalimatu al'adzaabi afa-anta tunqidzu man fii alnnaari
««•»»
Apakah (kamu hendak merobah nasib) orang-orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka?
««•»»
Can he against whom the word of punishment has become due?1 Can you rescue someone who is in the Fire?[1]     Ellipsis; the omitted phrase is, ‘escape his punishment?’
««•»»

Pada ayat ini diterangkan kebalikan sifat-sifat dari sifat-sifat orang yang disebutkan pada ayat sebelum ayat ini, yaitu mereka mengatakan sanggup melaksanakan segala sesuatu dan sanggup pula mengatasi segala macam kesulitan. Mereka dicela Allah SWT dengan mengatakan: "Apakan kamu yang mengendalikan segala urusan manusia, mengatur dan mengendalikan keadaan mereka? Apakah kamu dapat merubah keputusan Ku dengan membatalkan ketetapan azab yang telah Aku tetapkan terhadap orang-orang yang selalu mengotori jiwanya dengan mengerjakan segala macam perbuatan dosa dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang Aku larang?". Allah SWT menegaskan bahwa mereka sekali-kali tidak dapat menghapus dan merubah segala macam keputusan Ku sedikitpun, karena ketentuan segala sesuatu berada di tangan Ku.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Apakah orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya?) termasuk orang-orang yang digolongkan oleh firman-Nya, "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahanam..."
(QS. As Sajdah [32]:13).

(Apakah kamu akan menyelamatkan) maksudnya, mengeluarkan (orang yang berada dalam neraka) kalimat ayat ini menjadi Jawab Syarath, kemudian di dalamnya terdapat Isim Zhahir yaitu lafal Man yang menduduki tempat Isim Mudhmar; dan Hamzah Istifham di sini menunjukkan makna ingkar, yakni, kamu tidak akan mampu memberikan hidayah kepadanya sehingga ia dapat kamu selamatkan dari neraka.
««•»»
Can he against whom the word of chastisement has been fulfilled …?, namely [the words], I will surely fill Hell [with jinn and mankind together] [Q. 11:119]; Will you deliver, bring out, one who is in the Fire? (this is the response to the conditional clause, in which the overt qualification [man fī’l-nār, ‘one who is in the Fire’] replaces the pronominalisation [a-fa-man, ‘he … whom’]; the hamza [in a-fa-anta, ‘will you’] is for rejection, in other words [the sense is that] you will not be able to guide him and therefore deliver him from the Fire).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 18][AYAT 20]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
19of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:19

[039] Az Zumar Ayat 018

««•»»
Surah Az Zumar 18

الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ

««•»»
alladziina yastami'uuna alqawla fayattabi'uuna ahsanahu ulaa-ika alladziina hadaahumu allaahu waulaa-ika hum uluu al-albaabi
««•»»
Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya {1312}. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.
{1312} Maksudnya ialah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al Quran dan ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran Al Quran karena ia adalah yang paling baik.
««•»»
who listen to the word [of Allah] and follow the best [sense] of it. They are the ones whom Allah has guided, and it is they who possess intellect.
««•»»

Ayat ini menerangkan orang-orang yang selalu menjaga dirinya menghindarkan diri dari menyembah tagut, berhala dan tabah dalam menghadapi godaan setan, menghambakan diri kepada Allah dan hanya menyembah-Nya semata, tidak menyembah selain-Nya Mereka akan memperoleh kabar gembira dari para Rasul bahwa mereka akan terhindar dari siksaan azab kubur di waktu akan mati, kesengsaraan di padang mahsyar dan kenikmatan yang abadi di dalam surga. Karena itu wahai Muhammad beri pulalah kabar gembira kepada umatmu yang selalu menyembah Ku, yang selalu mendengar perkataan yang benar, lalu ia mengerjakan mana yang paling baik dari semua perkataan yang benar itu. Merekapun akan memperoleh apa yang diperoleh oleh hamba-hamba Ku yang takwa. Mereka itu adalah orang-orang yang selalu mengikuti petunjuk Ku dan selalu menggunakan akal yang sehat.

Diriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan berhubungan dengan tiga sahabat Rasulullah, yaitu Zaid bin 'Amr, Abu Zar Al Gifari dan Salman Al Farisi, ketiga orang itu adalah orang-orang yang pernah mengucapkan kalimah "La ilaha illallah" di masa Arab Jahiliah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yaitu, orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya) mengikuti sesuatu yang mengandung kemaslahatan bagi mereka. (Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal) yang mempunyai pikiran.
««•»»
who listen to the words [of God] and follow the best [sense] of it, which is that which contains [the means to] righteousness for them. Those, they are the ones whom God has guided; and those, they are the people of pith, the possessors of intellect.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Juwaibir mengetengahkan sebuah hadis berikut sanadnya melalui Jabir ibnu Abdullah yang menceritakan, bahwa ketika turun firman-Nya, "Jahanam itu mempunyai tujuh pintu..."
(QS. Al Hijr [15]:44)

Maka datanglah seorang sahabat Anshar menghadap Nabi saw. seraya berkata, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku memiliki tujuh orang hamba sahaya, dan sesungguhnya aku telah memerdekakan untuk masing-masing pintu dari neraka Jahanam itu seorang hamba sahaya sebagai tebusan dari diriku." Kemudian turunlah ayat ini sehubungan dengannya, yaitu firman-Nya, "Sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-ham ba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya."
(QS. Az Zumar [39]:17-18).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 17][AYAT 19]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:18