Rabu, 22 April 2015

[039] Az Zumar Ayat 014

««•»»
Surah Az Zumar 14

قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي
««•»»
quli allaaha a'budu mukhlishan lahu diinii
««•»»
Katakanlah: "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku".
««•»»
Say, ‘[Only] Allah do I worship, putting my exclusive faith in Him.
««•»»

Sesudah itu Allah SWT memerintahkan lagi kepada Rasul-Nya agar mengatakan kepada kaumnya bahwa hanya Allah saja yang ia sembah dan hanya untuk-Nya ia memurnikan ketaatan dalam menjalankan urusan agama.

Dari ayat ini dapatlah diambil pengertian, bahwa dalam melaksanakan urusan keagamaan harus ada garis pemisah yang tegas tidak boleh dicampur adukkan antara mengesakan Allah dengan mempersekutukan-Nya. Dan harus ditarik garis pemisah antara yang diperintahkan oleh agama dan mana yang tidak diperintahkan. Dalam urusan agama tidak ada kompromi. sedang dalam urusan dunia dan kemaslahatan, boleh dipecahkan dengan ijtihad, asal prinsipnya tidak bertentangan dengan jiwa agama.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Katakanlah, "Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya") dari perbuatan syirik atau menyekutukan Allah.
««•»»
Say: ‘God [alone] I worship, devoting [my] religion purely to Him, [pure] of any idolatry.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 13][AYAT 15]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:14

[039] Az Zumar Ayat 013

««•»»
Surah Az Zumar 13

قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
««•»»
qul innii akhaafu in 'ashaytu rabbii 'adzaaba yawmin 'azhiimin
««•»»
Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku".
««•»»
Say, "Indeed I fear, if I should disobey my Lord, the punishment of a tremendous Day."
««•»»

Di samping itu Rasulullah juga diperintahkan agar merasa takut melanggar larangan-larangan-Nya, seperti tidak berbuat ikhlas dalam menjalankan perintah-Nya dan mengesakan Allah. Karena apabila ia takut melanggar larangan-larangan-Nya berarti takut akan siksa yang amat dahsyat yang akan ditimpakan pada hari berhisab Pada hari semua perbuatan manusia baik atau pun buruk diperiksa dan diberi pembalasan dengan balasan yang setimpal.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Katakanlah, "Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Rabbku").
««•»»
Say: ‘Indeed, should I disobey my Lord, I fear the chastisement of a tremendous day’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 12][AYAT 14]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:13

Minggu, 12 April 2015

[039] Az Zumar Ayat 012

««•»»
Surah Az Zumar 12

وَأُمِرْتُ لِأَنْ أَكُونَ أَوَّلَ الْمُسْلِمِينَ
««•»»
waumirtu li-an akuuna awwala almuslimiina
««•»»
Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri".
««•»»
And I have been commanded to be the first [among you] of the Muslims."
««•»»

Rasulullah juga diperintahkan menjadi orang yang pertama kali berserah diri kepada Allah. Dengan demikian Rasulullah menjadi suri teladan yang harus dicontoh seluruh perbuatannya dan dijauhi apa yang dilarangnya. Dia menjadi teladan dalam hal memurnikan tauhid, memurnikan ibadah dan membersihkan diri dari tingkah laku dan perbuatan orang-orang musyrik Quraisy.

Dimaksud dengan berserah diri dalam ayat ini ialah tunduk pada seluruh ketentuan Allah baik yang berhubungan dengan perintah-perintah syara' ataupun tunduk dan patuh terhadap ketentuan Allah yang berhubungan dengan sunah kauniyah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri) dari kalangan umat ini.
««•»»
and I have been commanded to be the first of those who submit’, from this community.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:12

[039] Az Zumar Ayat 011

««•»»
Surah Az Zumar 11

قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ
««•»»
qul innii umirtu an a'buda allaaha mukhlishan lahu alddiina
««•»»
atakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.
««•»»
Say, ‘Indeed I have been commanded to worship Allah with exclusive faith in Him,
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya agar mengatakan kepada kaum musyrikin Quraisy, bahwa dia diperintahkan oleh Allah untuk menyembah-Nya dan menaati perintah-Nya dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan urusan agama. Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa sembahan-sembahan selain Allah harus dibasmi sampai ke akar-akarnya.

Begitu pula mengenai urusan-urusan keagamaan pedomannya adalah perintah yang datang dari Allah, tidak boleh berdasarkan pendapat orang. Dan juga dilarang mengadakan kompromi dengan orang-orang musyrik Quraisy.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Katakanlah sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya) dari perbuatan syirik.
««•»»
Say: ‘Indeed I have been commanded to worship God devoting [my] religion purely to Him, [pure] of any idolatry,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 10][AYAT 12]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
11of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=11&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:11

[039] Az Zumar Ayat 010

««•»»
Surah Az Zumar 10

قُلْ يَا عِبَادِي الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
««•»»
qul yaa 'ibaadi alladziina aamanuu ittaquu rabbakum lilladziina ahsanuu fii haadzihi alddunyaa hasanatun wa-ardhu allaahi waasi'atun innamaa yuwaffaa alshshaabiruuna ajrahum bighayri hisaabin
««•»»
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
««•»»
Say, ‘[Allah declares:] “O My servants who have faith! Be wary of your Lord. For those who do good in this world there will be a good [reward], and Allah’s earth is vast. Indeed the patient will be paid in full their reward without any reckoning.” ’
««•»»

Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menyeru seluruh hamba Allah dan menasihati mereka agar tetap bertakwa kepada Allah, menaati seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Kemudian Allah SWT menyebutkan alasan mengapa mereka harus bertakwa. Karena mereka yang berbuat baik di dunia ini akan mendapat kebaikan pula. Mereka ini akan dianugerahi sehat dan sejahtera, sukses dalam melaksanakan tugas-tugas hidupnya.

Kesemuanya itu dapat dicapai karena ia selalu berakhlak baik berbudi luhur seperti biasa dilakukan oleh orang-orang yang bertakwa Di samping itu di akhirat ia akan mendapat kebaikan pula, yaitu mendapat tempat yang penuh dengan kenikmatan, dan mendapat keridaan Allah.

Dalam pada itu Allah SWT menyuruh kaum Muslimin agar mempersiapkan diri melakukan hijrah ke Madinah, serta menyuruh mereka agar bersikap tabah karena terpisah dari tanah air, anak keluarga dan handai tolan dengan menjelaskan bahwa apabila kaum Muslimin terganggu kebebasannya dalam melakukan perintah Allah di Mekah, maka hendaklah hijrah ke negeri lain yang memungkinkan untuk memberi ketenangan dalam melakukan perintah-perintah Allah.

Perintah ini terlukis dalam firman Allah yang singkat "Dan bumi Allah itu adalah luas".

Allah SWT berfirman:
ألم تكن أرض الله واسعة فتهاجروا فيها
Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu.
(QS. An Nisa [4]:97)

Di akhir ayat Allah SWT menjelaskan bahwa hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan mendapat pahala yang tak terbatas, seperti dirasakan oleh umat yang terdahulu dari mereka.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian") takutlah kalian akan azab-Nya, yaitu dengan jalan menaati-Nya. (Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh) melalui jalan ketaatan kepada Rabbnya (kebaikan) yakni surga. (Dan bumi Allah itu adalah luas) maka hijrahlah ke negeri yang lain meninggalkan orang-orang kafir demi menghindarkan diri dari menyaksikan hal-hal yang mungkar. (Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan) yang sabar di dalam menjalankan ketaatan dan sabar di dalam menahan ujian yang menimpa diri mereka (pahala mereka tanpa batas) yakni tanpa memakai neraca dan timbangan lagi.
««•»»
Say: ‘O servants of Mine who believe! Fear your Lord, that is to say, [fear] His chastisement, by being obedient to Him. For those who are virtuous in this world, through obedience, there will be good, and that is Paradise, and God’s earth is vast, so emigrate throughout it, away from the [company of] disbelievers and the sight of indecencies. Truly the steadfast, in [their] obedience [of God] and in [enduring] whatever [hardship] they may be tested with, will be paid their reward in full without any reckoning’, without any measure or any scales [to work it out].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 9][AYAT 11]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:10

[039] Az Zumar Ayat 009

««•»»
Surah Az Zumar 9

أَمْ مَنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
««•»»
amman huwa qaanitun aanaa-a allayli saajidan waqaa-iman yahtsaru al-aakhirata wayarjuu rahmata rabbihi qul hal yastawii alladziina ya'lamuuna waalladziina laa ya'lamuuna innamaa yatadzakkaru uluu al-albaabi
««•»»
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
««•»»
Is he who supplicates[1] in the watches of the night, prostrating and standing, apprehensive of the Hereafter and expecting the mercy of his Lord … ?[2] Say, ‘Are those who know equal to those who do not know?’ Only those who possess intellect take admonition.
[1] Or ‘is obedient.’
[2] Ellipsis. The omitted phrase is, ‘like someone who is not such?’
««•»»

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Rasul Nya agar menanyakan kepada orang-orang kafir Quraisy, apakah mereka lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu malam, dalam keadaan sujud dan berdiri dengan sangat khusyuknya. Dalam melaksanakan ibadahnya itu timbullah dalam hatinya rasa takut kepada azab Allah di kampung akhirat, dan memancarlah harapannya akan rahmat Allah.

Perintah yang sama diberikan Allah kepada Rasul Nya agar menanyakan kepada mereka apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Yang dimaksud dengan orang-orang yang mengetahui ialah orang-orang yang mengetahui pahala yang akan diterimanya, karena amal perbuatannya yang baik, dan siksa yang akan diterimanya apabila ia melakukan maksiat.

Sedangkan orang-orang yang tidak mengetahui ialah orang-orang yang sama sekali tidak mengetahui hal itu, karena mereka tidak mempunyai harapan sedikutpun akan mendapat pahala dari perbuatan baiknya, dan tidak menduga sama sekali akan mendapat hukuman dan amal buruknya.

Di akhir ayat Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran, baik pelajaran dari pengalaman hidupnya atau dari tanda-tanda kebesaran Allah yang terdapat di langit dan di bumi serta isinya, juga terdapat pada dirinya atau suri teladan dari kisah umat yang lalu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Apakah orang) dibaca Amman, dan dapat dibaca Aman (yang beribadah) yang berdiri melakukan amal ketaatan, yakni salat (di waktu-waktu malam) di saat-saat malam hari (dengan sujud dan berdiri) dalam salat (sedangkan ia takut kepada hari akhirat) yakni takut akan azab pada hari itu (dan mengharapkan rahmat) yakni surga (Rabbnya) apakah dia sama dengan orang yang durhaka karena melakukan kekafiran atau perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Menurut qiraat yang lain lafal Amman dibaca Am Man secara terpisah, dengan demikian berarti lafal Am bermakna Bal atau Hamzah Istifham (Katakanlah, "Adakah sama orang-orang yong mengetahui dengan orang-orang yong tidak mengetahui?") tentu saja tidak, perihalnya sama dengan perbedaan antara orang yang alim dan orang yang jahil. (Sesungguhnya orang yang dapat menerima pelajaran) artinya, man menerima nasihat (hanyalah orang-orang yang berakal) yakni orang-orang yang mempunyai pikiran.
««•»»
Or is he who (read, softened, a-man) devotes himself [in worship], observing duties of obedience, in the watches of the night, [during] its hours, prostrating and standing, in prayer, apprehensive of the [eventuality of the] Hereafter, in other words, fearing its chastisement, and hoping for the mercy, the Paradise, of his Lord … ?, like one who is disobedient through disbelief or otherwise? (a variant reading has am-man, pronouncing the hamza, so that am has the sense of bal, ‘rather’). Say: ‘Are those who know equal with those who do not know?’, in other words, they are not equal, just as the person of knowledge is not equal to the ignorant one. Only people of pith, possessors of intellect, remember, [only they] are admonished.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ibnu Umar mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Usman ibnu Affan. Ibnu Saad mengetengahkan pula hadis ini melalui jalur Al Kalbi yang ia terima dari Abu Saleh dan bersumber dari Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ammar ibnu Yasir. Juwaibir mengetengahkan pula hadis ini yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ibnu Masud, Ammar ibnu Yasir dan Salim orang yang dimerdekakan oleh Abu Hudzaifah. Juwaibir mengetengahkan pula hadis ini melalui Ikrimah yang menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ammar ibnu Yasir.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 8][AYAT 10]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
9of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=9&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:9

[039] Az Zumar Ayat 008

««•»»
Surah Az Zumar 8

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
««•»»
wa-idzaa massa al-insaana dhurrun da'aa rabbahu muniiban ilayhi tsumma idzaa khawwalahu ni'matan minhu nasiya maa kaana yad'uu ilayhi min qablu waja'ala lillaahi andaadan liyudhilla 'an sabiilihi qul tamatta' bikufrika qaliilan innaka min ash-haabi alnnaari
««•»»
Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan ni'mat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdo'a (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka".
««•»»
When distress befalls man, he supplicates his Lord, turning to Him penitently. Then, when He grants him a blessing from Himself, he forgets that for which he had supplicated Him before,[1] and sets up equals to Allah that he may lead [people] astray from His way. Say, ‘Revel in your ingratitude[2] for a while. Indeed you are among the inmates of the Fire.’
[1] Cf. 6:41.
[2] Or ‘faithlessness.’
««•»»

Sesudah itu Allah SWT menjelaskan sikap orang yang mengingkari nikmat Allah.

Apabila ia ditimpa kemudaratan baik berupa penyakit ataupun penderitaan yang menimpa kehidupannya, ia memohon pertolongan kepada Allah, agar penyakitnya atau penderitaannya dilenyapkan daripadanya. Iapun menyatakan diri bertobat, meminta ampun atas perbuatan buruknya di masa yang telah lalu.

Akan tetapi apabila ia mendapatkan nikmat di mana penyakit dan penderitaannya telah hilang lenyap, lupalah ia akan perkataan yang ia ikrarkan pada saat dia berdoa.

Kemudian mereka mengada-adakan tuhan-tuhan yang lain sebagai sekutu bagi Allah. Mereka tidak saja menyesatkan diri mereka, tetapi menyesatkan pula orang lain, menghalang-halangi orang yang mengikrarkan dirinya sebagai orang yang beragama tauhid.

Di akhir ayat Allah SWT memerintahkan kepada Rasul Nya agar mengatakan kepada orang yang mengingkari nikmat Allah itu, "puaskanlah dirimu dengan melaksanakan keinginanmu sewaktu hidup di dunia, nikmatilah kelezatannya yang tidak lama masanya, hingga ajal merenggut jiwamu. Tetapi pada saat itu kamu akan menyesali perbuatanmu.

Pada hari berhisab nanti, kamu akan mengetahui dengan pasti bahwa kamu akan menjadi penghuni neraka yang penuh dengan siksaan"

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan apabila manusia itu ditimpa) yakni orang yang kafir (kemudaratan, dia memohon -pertolongan- kepada Rabbnya) yakni merintih kepada-Nya meminta pertolongan (dengan kembali) maksudnya, bertobat (kepada-Nya; kemudian apabila Rabb memberikan nikmat kepadanya) Dia memberinya nikmat (dari-Nya lupalah dia) artinya, dia meninggalkan (akan apa yang pernah ia serukan) yaitu lupa akan rintihannya (kepada-Nya sebelum itu) lupa kepada Allah. Lafal Maa di sini bermakna Man (dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah) tandingan-tandingan bagi-Nya (untuk menyesatkan) manusia; lafal liyudhilla dapat dibaca liyadhilla (dari jalan-Nya) dari agama Islam (Katakanlah, "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu) selama sisa hidupmu (sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.")
««•»»
And when distress befalls a person, that is, the disbeliever, he supplicates his Lord, he implores, turning, returning, to Him penitently. Then, when He bestows on him a grace from Himself, he forgets, he neglects, Him Whom he had supplicated, implored, before, namely, God (in other words mā functions as min, ‘whom’) and sets up equals, associates, with God, that he may lead [others] astray (read li-yadilla or li-yudilla) from His way — [from] the religion of Islam. Say: ‘Revel in your ingratitude for a while — for the remainder of your term [of life]. You shall indeed be among the inhabitants of the Fire’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 7][AYAT 9]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:8

[039] Az Zumar Ayat 007

««•»»
Surah Az Zumar 7
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
««•»»
in takfuruu fa-inna allaaha ghaniyyun 'ankum walaa yardaa li'ibaadihi alkufra wa-in tasykuruu yardhahu lakum walaa taziru waaziratun wizra ukhraa tsumma ilaa rabbikum marji'ukum fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluuna innahu 'aliimun bidzaati alshshuduuri
««•»»
Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu {1308} dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain {1309}. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu.
{1308} Maksudnya: manusia beriman atau tidak hal itu tidak merugikan Tuhan sedikitpun.
{1309} Maksudnya: masing-masing memikul dosanya sendiri- sendiri.
««•»»
If you are ungrateful,[Or ‘faithless.’] indeed Allah has no need of you, though He does not approve ingratitude for His servants; and if you give thanks He approves that for you. No bearer shall bear another’s burden; then to your Lord will be your return, whereat He will inform you concerning what you used to do. Indeed He knows best what is in the breasts.
««•»»

Allah SWT menjelaskan bahwa apabila kaum musyrikin itu tetap mengingkari Ke Maha Esaan Nya, padahal sudah cukup bukti-bukti untuk itu, maka hal itu sedikitpun tidak merugikan Allah. Dia tidaklah memerlukan apapun juga dari seluruh makhluk Nya.

Allah SWT berfirman:
إن تكفروا أنتم ومن في الأرض جميعا فإن الله لغني حميد
Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
(QS. Ibrahim [14]:8)

Dan seperti yang dijelaskan dalam Hadis Qudsy:
يا عبادي لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم كانوا على أفجر قلب رجل منكم ما نقص ذلك من من ملكي شيئا.
Wahai hamba-hamba Ku, kalau sekiranya orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir dari kamu, manusia dan Jin semuanya tetap berhati jahat, maka sikap demikian itu tidaklah mengurangi kerajaan Ku sedikitpun.
(HR. Muslim)

Allah SWT menjelaskan bahwa Dia tidak merelakan kekafiran bagi para hamba Nya. Karena keingkaran itu pada dasarnya bertentangan dengan jiwa manusia. Jiwa manusia dan seluruh makhluk Allah diciptakan sesuai dengan fitrah kejadiannya, yang semestinya tunduk kepada ketentuan-ketentuan Penciptanya. Akan tetapi apabila mereka itu mensyukuri nikmat Allah, tentu Dia menyukainya, karena keadaan serupa itu memang sesuai dengan fitrah kejadiannya, serta sesuai dengan Sunatullah.

Allah SWT berfirman:
لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat Ku), maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih.
(QS. Ibrahim [14]:7)

Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa tiap orang, pada Hari Kiamat akan dituntut untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya-selama ia hidup di dunia. Tiap-tiap orang yang berdosa bertanggung jawab atas perbuatan dosanya. Ia tidak akan memikul dosa orang lain. Sesudah itu tiap-tiap orang akan digiring menghadap Tuhannya untuk menerima penjelasan tentang catatan amalnya selama ia hidup di dunia. Tak ada satu perbuatan yang baik ataupun yang buruk yang ketinggalan.

Pada saat itu amal perbuatan masing-masing orang akan mendapat pembalasan yang setimpal dengan amal perbuatannya. Apabila catatan amalnya penuh dengan amal perbuatan yang baik, niscaya ia mendapat tempat yang penuh dengan kenikmatan. Tetapi apabila catatan-catatan amalnya penuh dengan amal perbuatan buruk niscaya ia mendapat tempat yang. penuh dengan penderitaan.

Pada penghujung ayat ini Allah SWT menjelaskan, bahwa Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada para hamba Nya. Dengan demikian maka tidak mungkin ada amal perbuatan yang ketinggalan, baik perbuatan yang dapat disaksikan oleh orang lain ataupun perbuatan yang hanya diketahui oleh sipembuat itu sendiri.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Jika kalian kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan kalian dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-hamba-Nya) sekalipun ada di antara hamba-hamba-Nya yang menghendakinya (dan jika kalian bersyukur) kepada Allah, karenanya lalu kalian beriman (niscaya Dia meridai tasyakur) dapat dibaca Yardhah atau Yardhahu, artinya Dia pasti meridai tasyakur (kalian itu; dan tidaklah akan menanggung dosa) yakni seseorang (yang telah berbuat dosa akan dosa) orang (yang lain) maksudnya, seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. (Kemudian kepada Rabb kalianlah kembali kalian lalu Dia memberitakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada) dalam kalbu kalian.
««•»»
If you are ungrateful, indeed God is Independent of you, though He does not approve of ingratitude for His servants, even if He should will it [to manifest itself] in some of them. And if you give thanks, to God and thus become believers, He will approve of it (read yardah, or yardahu, either lengthening the vowel or not), that is, [of such] thankfulness, for you. And no burdened soul shall bear the burden of another [soul], in other words, it will not bear [the responsibility for] it. Then to your Lord will be your return, whereat He will inform you of what you used to do. Indeed He is Knower of what is in the breasts, of what is in the hearts [of men].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 6][AYAT 8]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:7

[039] Az Zumar Ayat 006

««•»»
Surah Az Zumar 6

خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ الْأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلَاثٍ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ
««•»»
khalaqakum min nafsin waahidatin tsumma ja'ala minhaa zawjahaa wa-anzala lakum mina al-an'aami tsamaaniyata azwaajin yakhluqukum fii buthuuni ummahaatikum khalqan min ba'di khalqin fii zhulumaatin tsalaatsin dzaalikumu allaahu rabbukum lahu almulku laa ilaaha illaa huwa fa-annaa tushrafuuna
««•»»
Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan {1307}. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?
{1307} Tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.
««•»»
He created you from a single soul, then made from it its mate, and He has sent down for you eight mates of the cattle.[Cf. 6:143] He creates you in the wombs of your mothers, creation after creation, in a threefold darkness. That is Allah, your Lord! To Him belongs all sovereignty. There is no god except Him. Then where are you being led away?
««•»»

Dalam pada itu Allah SWT menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Nya yang ada pada penciptaan diri manusia. Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia pada mulanya seorang saja. Allah menciptakan manusia yang beraneka ragam warna dan bahasanya dari diri Adam. Kemudian Allah menciptakan pasangannya Hawa. Kemudian Allah menjelaskan bahwa Dia pula yang menciptakan delapan ekor binatang ternak yang berpasang-pasangan. Kambing sepasang, biri-biri sepasang, unta sepasang dan sapi sepasang.

Sesudah itu Allah menjelaskan lebih jauh tentang kejadian manusia selanjutnya. Manusia diciptakan dengan melalui proses kejadian demi kejadian. Proses kejadiannya yang pertama ialah sebagai nutfah, sesudah itu ditempuhnya proses demi proses sebagaimana darah kental kemudian sebagai janin. Pada saat sempurna menjadi janin itulah Allah menciptakan ruh di dalamnya sehingga menjadilah makhluk hidup. Tanda-tanda kehidupannya dapat diketahui dari detak jantungnya dengan menempelkan telinga ke perut sang ibu.

Di samping itu Allah SWT menjelaskan bahwa ketika bayi berada dalam kandungan ia berada dalam tiga kegelapan, yaitu pada bagian dalam selaput yang menutupi bayi dalam rahim sehingga terlindunglah bayi itu dari pengaruh pembusukan. Menurut pandangan mata, sepintas kilas selaput itu seakan-akan hanya selapis saja, namun bila diteliti dengan seksama, maka selaput itu ada tiga lapis; Demikian penjelasan dari dr. Abd. Aziz Basya Ismail (Cairo).
(lihat Tafsir Al Maragi jilid 8, juz 23, hal. 147)

Sesudah itu Allah SWT menandaskan bahwa yang berbuat demikian itu ialah Allah Pencipta manusia dan Yang menguasai langit dan bumi serta isinya. Oleh sebab itu maka Dialah yang berhak disembah. Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Dia, Yang Maha Esa dan tidak mempunyai sekutu.

Pada penghujung ayat Allah SWT menanyakan kepada kaum musyrikin pertanyaan yang mengandung cemoohan terhadap mereka, mengapa mereka dapat dipalingkan dari beribadah hanya kepada Allah, menjadi penyembah patung-patung, padahal mereka telah mempunyai kemampuan untuk membaca tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah yang ada di alam semesta dan ada pada diri mereka sendiri.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dia menciptakan kalian dari seorang diri) yaitu dari Nabi Adam (kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya) yaitu Siti Hawa (dan Dia menurunkan untuk kalian binatang ternak) yakni unta, sapi, kambing, domba dan biri-biri (sebanyak delapan ekor yang berpasang-pasangan) yakni dari setiap jenis sepasang, yaitu jantan dan betina sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surah Al-An`am (Dia menjadikan kalian dalam perut ibu kalian kejadian demi kejadian) yaitu mulai dari air mani, kemudian menjadi segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging (dalam tiga kegelapan) yaitu gelapnya perut, gelapnya rahim dan gelapnya selaput pelindung bayi. (Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Rabb kalian, Rabb Yang mempunyai kerajaan; tidak ada Tuhan selain Dia, maka bagaimanakah kalian dapat dipalingkan?) dari menyembah kepada-Nya, kemudian kalian menyembah yang lain-Nya.
««•»»
He created you from a single soul, namely, Adam, then made from it its mate, Eve; and He sent down for you of the cattle, [of] camels, cows, small cattle, sheep and goats, eight kinds, of each kind a male and a female — as He makes clear in sūrat al-An‘ām [Q. 6:143f.]. He creates you in your mothers’ wombs, creation after creation, that is to say, as a sperm-drop, then a blood clot, then a foetus, in a threefold darkness, that is, the darkness of the belly, that of the womb and that of the placenta. That is God, your Lord. To Him belongs [all] sovereignty. There is no god except Him. Why then are you being turned away?, from worshipping Him to worshipping [things] other than Him?
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 5][AYAT 7]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
6of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=39&tAyahNo=6&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#39:6